Salah satu indikator untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data produk regional bruto (PDRB). Terdapat 2 (dua) jenis penilaian PDRB yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB juga bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun beberapa kegunaan angka PDRB ini antara lain : (1) Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan setiap sektor ekonomi; (2) Untuk mengetahui tingkat struktur perekonomian; (3) Untuk mengetahui besarnya PDRB per Kapita penduduk sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran/kesejahteraan; (4) Untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi berdasarkan pertumbuhan harga produsen. Nilai PDRB Kabupaten Bulungan atas dasar harga berlaku pada tahun 2022 mencapai 18,26 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2018 mencapai 16,75 triliun rupiah. Naiknya nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari inflasi.
Selama lima tahun terakhir (2019-2022) struktur perekonomian Kabupaten Bulungan didominasi oleh 5 (lima) kategori lapangan usaha, diantaranya: Pertambangan dan Penggalian; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengelolahan; Konstruksi; dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepada Motor. Hal ini dapat dilihat dari peranan masing- masing lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bulungan. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bulungan pada tahun 2022 dihasilkan oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yaitu mencapai 26,84 persen (angka ini mengalami penurunan dari 31,37 persen di tahun 2019). Selanjutnya lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 15,69 persen (turun dari 16,74 persen di tahun 2019), disusul oleh lapangan usaha Industri Pengelolahan sebesar 13,93 persen (menurun dari 14,06 persen di tahun 2019). Berikutnya lapangan usaha konstruksi sebesar 12,76 persen (meningkat dari 10,42 persen di tahun 2019) dan lapangan usaha perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepada Motor sebesar 8,16 persen (meningkat dari 7,03 persen di tahun 2015).
Diantara kelima lapangan usaha tersebut, Konstruksi dan perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepada Motor adalah kategori yang mengalami peningkatan peranan. Sebaliknya, Pertambangan dan Penggalian adalah kategori yang cenderung mengalami penurunan peranan. Sedangkan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; dan Industri Pengolahan mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Sementara itu, peranan lapangan usaha lainnya, masing-masing kurang dari 8 persen. Meningkatnya peranan sektor Konstruksi dan perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepada Motor merupakan slah satu efek yang ditimbulkan karena pembangunan yang gencar dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bulungan mengingat statusnya sebagai Ibukota Provinsi.
Salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah/wilayah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per Kapita, sedangkan besar kecilnya PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut. PDRB per kapita atss dasar berlaku menunjukan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Bulungan atas dasar harga berlaku pada tahun 2021 sebesar 128,51 juta rupiah, meningkat dari tahun 2020 yang hanya sebesar 120,67 juta rupiah. Kenaikan angka PDRB per kapita ini masih dipengaruhi oleh faktor inflasi. Jika dilihat dengan menghilangkan inflasi, secara nominal nilai PDRB atas Dasar harga konstan per kapita mengalami kenaikan dari tahun 2018 sebesar 79,94 juta rupiah menjadi 81,76 juta rupiah pada tahun 2019, dan pada tahun 2023 menjadi 79,81 juta rupiah